Suatu ketika untuk mendapatkan coverage area yang bagus untuk daerah padat/perkotaan aku coba eksperimen antena FM yang mempunyai polarisasi sirkular..bayangkan kayak spiral yang berputar. Jadi ya bukan horizontal kombinasi vertikal....kelemahannya adalah gain yang rendah..mesti butuh power besar atau dipasang beberapa BAY antena.
Sulit sekali men"tune" nya...Untuk model antena circular yang lain bisa lihat gambar di SINI
Di pasaran terdapat bermacam-macam model untuk antena sirkular ini, ada jenis sirra (double dipole) misalnya yang paling populer, kalau seperti gambar itu, aslinya untuk elemen horisontalnya umumnya berbentuk lingkaran. Karena amat sulit sekali (coba aja )membuat lingkaran aluminium dengan diameter sekitar 30 cm . kita coba elemen berbentuk segi empat. Mungkin pemecahannya kita gunakan elemen dengan tembaga diameter 0,5 inchi, lebih mudah dibentuk walaupun harganya lumayan mahal.
Pada eksperimen antena ini, untuk matching impedance nya menggunakan Gamma Match, persis seperti kalau kita buat driven untuk antenna dipole.
Mesin Pencari Paling Andal
Minggu, 04 Mei 2008
Antenna FM Circular
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
FM antenna like this one, go to: http://broadcasthardware.blogspot.com/2008/01/fm-broadcast-antenna-88-108-mhz.html
BalasHapusthank's , last day i have been visit your blog. And refer the antenna dimension on your blog, i have been succesfully build and test the antenna.
BalasHapusswr nya gimana pak??
BalasHapusmas ikut bagi-2 ilmunya
BalasHapusantena sierra
http://kumpulanilmugratisan.blogspot.com/
@ SMILE:
BalasHapusdengan antena di atas SWR nya sulit sekali turun, truz saya pakai yang horisontal elemennya bulat, bisa match: 1:1,2. lihat gambar di postingan "OBROLAN PEMANCAR fm".
@ HERMAN:
THANKS Mas Herman, aku akan coba formula SIRRA dari blog sampeyan.Good job....
Circular-nya Pak Win kok lucu ya bentuknya....?????
BalasHapusbetul... membuat horizontal elemennya khan sulit, jadi dimodel kayak gitu. salam homebrew (?)
BalasHapusweq..kekkekekekek...pak Win kalau Panjenengan menginginkan model Antena yg anda maksud/ biasanya model antena seperti ini di dunia oprek FM Broadcast disebut model OMB .. yaaa mungkin OMB yg pertama memproduksi Antena jenis ini. ada yg bulat dan kotak. Saya punya banyak jenis antena seperti ini buatan saya sendiri, bila panjenengan memerlukan bisa saya bantu, tapi Pak Win harus datang ke Srengat Blitar untuk menganbil antena tsb, tapi antenanya masih setengah jadi, dalam arti tinggal di las standless jadilah antena ..hahahahahah.... bagaimana Pak Win Tertarik...??? gratis ..lumayan untuk belajar setting antena yg benar. Hubungi saya di 085 6454 68 772 ok...saya tunggu
BalasHapusOke bro ...mantap
BalasHapusInsyaAllah suatu saat akan ke Srengat. Berburu ilmu antena OMB atau aslinya Single Cycloid. Mungkin hasil eksperimen panjenengan bisa di"promosikan" di blog ini. gratis juga..( kenyataanya blog ini memang blog gratisan hiks...)
Pada tgl 28 Sept '08 hari minggu saya baru memasang antena Jenis ini/Singgle Cycloid buatan saya di daerah Wonosalam sebanyak 4 bay atau stack dengan hasil sangat bagus. Ini untuk keperluan Repeater radio Suara Pendidikan Kab Jombang Freq 90.2 Mhz, ini dibawah naungan Depdikbud Kab Jombang. Hanya dengan power 400 Watt seluruh wilayah Kab Jombang, Mojokerto, Tuban dan sekitarnya dapat menerima pancaran radio ini dengan sempurna. Antena jenis ini memang sederhana namun perlu perlakuan khusus dalam proses pembuatan, harus punya alat Pipe Bending untuk mencetaknya dalam bentuk melingkar atau bulat. Ooo yaa..power yg saya gunakan adalah Palet modul SD2942 produk dari Concepts Broadcast USA, jadi yaa harus import langsung dari negri Paman Sam yg kebetulan ada rekan saya yg bekerja di sana... gak sulit kawan kami mencari peralatan semacam itu, tinggal tlp dan transfer 2 minggu barang sampai rumah.. kekekkekekkek.....
BalasHapusoke bro, kira2 harganya bila dibanding beli di Indonesia gmn? selisih banyak nggak ya.?
BalasHapusMasalahnya di Internet khan banyak sekali yang nawarkan modul/pallet amplifier bikinan USA dari 300W - 1000w Mosfet, semacam BLF278 atau SD2942. Yang 300 Watt rata2 ditawarkan 2,5 jt broadband 88-108 MHz.
Kalau masalah harga itu tergantung dari merknya, setahu saya yg 300 Watt dengan Mosfet BLF 278 rakitan Thailand yaa harganya sekitar itu, tapi saya dah coba hasilnya mengecewakan, selain rakitan kit-nya yg kelihatan kumuh gak rapi juga mungkin mutu komponen dan PCB yg gak ok...hasilnya panas yg beerlebihan, harmonis yg gede akhirnya cuma berumur 2 minggu mosfet jebol sampai 3 kali...kapokkkkk browww....... nah akhirnya ganti kit merk Concepts, kit-nya ok,mutu komponen dan design PCB sangat bagus, PCB terbuat dari teflon tahan panas serta losses sangat kecil. Hasilnya ok punya...selamanya ....asal antena matching, input cuma 3,5 tegangan kerja 48 Volt 9 Amper keluat 275 Watt mantapppppppppp......... tapi dengan harga dua kali lipat... hehehhehehehehe.......... kalau rakitan lokal gak tanggung jawab dech........ no coment kekekkekekekekekekke.......
BalasHapusSaya juga punya SD2942 Balance merk Concepts, termasuk kombiner dan Low Pass Filter 1 Kw, tinggal pasang Power Supply 48 V dan input cuma 6.5 Watt woooooowww.....hampir 900 Watt kurang dikit tepatnya 883 Watt. Dengan konsumsi arus 48 Volt 24 Amp....mantap bener..... gak nyepleter blas........sampai sekarang sudah beroperasi 1 tahun 2 bulan, power tetap stabil utuh, tanpa perawatan atau tuning sema sekali, cuma dibersihkan saja debu dengan kuas agar bersih mengkilat tapi harganya hampir 15 jt...hahahhahahahhahahahahahahahhah
BalasHapusSementara ada teman tukang radio yang mengklaim bahwa yang built-up ndak bisa diadjust sampe 300w, paling cuma 250w. truz beliau lebih suka ngrakit sendiri dengan coax semi rigid/seperti di datasheet mungkin, dan menurut beliau bisa diadjust lebih dari 350w dengan 1 biji blf278.
BalasHapusmakasih udah bagi2 pengalaman....
jangan bosan mampir lagi bro...
Antena ---Antena ----Antena FM Broadcast Kami menerima pemesanan Antena Untuk keperluan Radio Komunitas / KOmersial. Jenis Circular model OMB Singgle Ring serta Model Sirra dan Power Divider dengan harga terjangkau..... Pesanan bisa langsung di setkan pada freq kerja...Hub Saya 0342-551227 HP-085645468772 Alek. Promosi lagi Pak Win...hehehhehehehe
BalasHapusfor Alek:
BalasHapuskalau ordernya banyak , jangan lupa saya bro....( hi...hicks )
Masing masing jenis antena mempunyai kelebihan dan kekurangan.Foto antena diatas bisa disebut single ring dgn kelebihannya coverage area/pancaran yg merata,kekurangannya adalah gainnya yg kecil dibanding antena jenis Sierra/Jampro maupun MS1.Karena jenis ini hanya mempunyai 1 dipole (Sierra 2 dipole, MS1 4 dipole).
BalasHapus@ Bonnie Pandelaki:
BalasHapusthanks pencerahannya
salam
Ada lagi dapet antena ring circular dengan ukuran yang lain lagi, coba ke :
BalasHapushttp://broadcasthardware.blogspot.com/2008/11/circular-dipole-broadcast-antenna-88.html
halah mas. jangan percaya.antena yang namanya home brew alias buatan sendiri untuk radio broadcast. hasilnya pek.....mending kalau niat mendirikan radio ya beli atena yang buil up donk. kalau belum bisa beli mending janghan dulu buat radio dari pada malu- maluin. intinya kalau modal kurang jangan neko neko oke bosssssss.
BalasHapusberfin
BalasHapusmenurut sy,antena build up atau rakitan sama saja.yang penting hasil akhirnya toooohh,kalau build-up tapi tdk di setting baik hasilnya jga amburadul.biar homebrew atau hand made atau buatan sendiri kalau di kerjakan dengan teliti sesui ukuran impedansi cocok,matching dgan frekwensi kerja transmitternya toh hasilnya malah bisa lebih baik.antena build-up jga manusia yg ngerjain cuma yg namanya buid-up pasti bermerk.okkkkkkk.selamat buat semua teman-teman yg mau berkreatifitas,jgn menyerah.
kendari.
@ Hasan & Berfin kendari:
BalasHapusSaya kira tiap orang punya pilihan sendiri-sendiri. Yang Built-Up Minded lebih didasarkan kepraktisan, tak mau repot-repot, dan tentu saja berduit (lebih karena alasan bisnis).
Sementara para Homebrewer lebih karena alasan hobby, yang berhubungan dengan kepuasan batin, yang tak bisa dinilai dengan uang (ehemmm....)
ketika pertama kali kita bisa merakit dan memancarkan radio FM, puasnya minta ampun..deh.
Banyak para praktisi/teknisi radio (yang sekarang main Built-Up)pun yang berasal dari homebrewer, dan bukan dari pendidikan formal.
Satu Contoh lain: Pakar IT Indonesia, Pak Onno W Purbo pun dulunya juga pernah oprek-oprek pemancar 80-an.
thanks
Wah luar biasa, mas Win, aku dulu sempat buat antena kayak gitu dan benar kalo 1 antenna kurang mantap alias gainnya lemah dan harus dibuat beberapa bay supaya menghasilkan gain yang besar.
BalasHapusHasil kerja yang luar biasa, kalo bisa poto2 nya diperbanyak dong mas, dan kalo di-"KLIK" bisa diperbesar.....
Biar puas ngeliatnya.... dan saya yakin teman2 homebrew pasti antusias....
Salam,
Ahim
inoor@slb.com
Siapa bilang antenna lokal kualitasnya kurang bagus ????????? saya pakai antenna sirra stainless 6 bays lokal hasilnya oke,bahkan ada radio competittor 3 km di selatan saya pakai sirra built up hasilnya mbekk,padahal power kami output sama,salam pak win kita pernah ketemu di tempat Dona fm srengat
BalasHapuspakwin kalo lebih mantaplagi pake blf574 cukup di drive 2watt bisa lari 600watt hihihi!!!
BalasHapuspakwin kalo di ataskan foto antenna circular single ring sudah di bahas, kalo yang double ring belum dibahas di blog ini gimana pakwin?
BalasHapusHayo siapa butuh palet built up blf 574???
BalasHapusHubungi 081234 312 56
Antenna model cycloida single ini juga diproduksi RVR diberi type ACP0
BalasHapusInformasi gain nya:
- 1 bay: -3,4db
- 2 bay: -0,0db
- 3 bay: 1,9db
- 4 bay: 3,2db
- 5 bay: 4,3db
- 6 bay: 5,2db
- 8 bay: 6,5db
- 12 bay: 8,4db
Semoga informasi ini bermanfaat untuk pecinta RF
http://indonetwork.co.id/inacast_pemancar
http://www.inacast-pemancar.com
yg butuh blf 278 nxp philip semiconduktor made philipines ng harga 800 bisa hub 08156612191
BalasHapusDipilih dipilih.
BalasHapusSiapa lagi yang mau beli?
Silakan dipilih dipilih...
Inacast mengatakan...
BalasHapusSiapa bilang antenna lokal kualitasnya kurang bagus ????????? saya pakai antenna sirra stainless 6 bays lokal hasilnya oke,bahkan ada radio competittor 3 km di selatan saya pakai sirra built up hasilnya mbekk,padahal power kami output sama,salam pak win kita pernah ketemu di tempat Dona fm srengat
Mas-mas...
Itu output power sama ya??
sudah dilihat dari tinggi tower??sudah dilihat dari altitude tempat pemancar tersebut??
membandingkan daya pancar sangat banyak faktornya...Yang berpengaruh terutama lokasi, kalau lokasi tidak mendukung kita mau ngomong apa lagi ya??power dinaikan?tidak begitu berpengaruh!!makanya didunia broadcasd ada istilah blank spot
http://radiodantvtransmitter.blogspot.com/
hidup dunia lokal broadcaster!!tapi jangan lupa lihat yg diluar juga bos..
to om smile:
BalasHapusPower malahan lebih besar radio kompetitor itu pakai 3 kw boss
ketinggian antenna towernya malah 70 meter tempat kami 66 meter
daerah kami 1 kecamatan malahan kami kearah timur agak terganggu bukit mereka tidak
maaf tentunya kami mencari perbandingan yang sudah kami pelajari dahulu
dari anak bangsa yang ingin berkarya
salam om smile
makanya belajar praktek di lapangan dong jangan hanya baca teory dan spec product built up di internet aja
BalasHapuswah itu perlu dipertanyakan radio kompetitornya..tapi sebagian saja yg ok sinyalnya atau rata di seluruh coverage antenna anda?? kalau seluruh sebagian daerah ok..GOOD JOB!!! tapi jangan lupa banyak faktor yang mempengaruhi besar/kecilnya sinyal radio diterima di receiver..begitu om inacast???
BalasHapusto: om toil
BalasHapussaya membandingkan di daerah yang sama sama terbuka tidak terhalang,saya tau maksud anda pattern coverage antenna saya,memang betul banyak faktor salah satunya mungkin kualitas teknisinya cuma bisa pasang barang jadi terutama built up yang broadband dan tidak pernah belajar buat antenna circullar sendiri
tapi gak usah dibahas lagi om karena sekarang radionya udah off air alias kolap,he...he...
salam om toil kebumennya mana?
saya ada temen penyiar di rspd yang sekarang jadi fm namanya mas beny hobby nya juga utak atik rf
saya kebumennya di gombong..
BalasHapussekarang merantau di jakaera, di kebon jeruk, di salah satu stasiun swasta..kerjaannya ya begini..di dunia ghaib alias rf
silahkan mampir ke blog saya..
wah wah..
BalasHapusto om toil:
BalasHapusiya om saya mampir ke blog om toil juga untuk menambah wawasan juga,wah jauh dari kampung halaman nich....wah sama dong jarang dirumah kalau pas dirumah gini bagi saya waktu yang sangat mahal harganya jadi saya buat nyantai browsing di dunia maya,bertukar pikiran sama temen temen pecinta rf
salam om toil dan semuanya
om inacast semakin tua padi semakin menunduk batangnya om,he...
BalasHapusATTN TO : WEDUS GEMBEL
BalasHapusYANG BIKIN RADIO SUARA PENDIDIKAN JOMBANG ITU SIAPA PAK YA, KAMI SELAKU BREAKER FM MERASA TERGANGGU, RAPENDIK JOMBANG MUNCUL DI FREKUENSI 78.4 MHz (ORANG BIASA BILANG MUNCUL ANAKANNYA). DAN ITU MEMAKAN FREKUENSI YANG BIASA KAMI GUNAKAN. KUALITASNYA SERENDAH ITUKAH??? OFA SBY
wah mas 78,4 itu direkomendasikan untuk ngebrik fm sama pemerintah ya? baru tau sekarang saya
BalasHapusiyo ben di swepping balmon pisan
BalasHapusJUST CURIOUS>>>
BalasHapusSIAPA BERANI SWEEPING BOZZZ. KITA NEGARA DEMOKRASI. PLUS NEGARA HUKUM, TAPI HUKUM GA PERNAH JALAN DINEGARA KITA>>> BALMON BISA DIBELI PAKE FULUS>>
BALMON GA ADA URUSAN DENGAN FREK. Dibawah 87.5 MHz Cak.. APALAGI KPI, YACCH... PAYAH ORANG2 INI..
BARANG KALI ADA YANG MAU SWEEPING>>
BalasHapusWARNING... PELURU NYASAR>>>
haha..bener juga tuh balmon apa iya mau sweping di bawah 87,5Mhz ya?...tapi pasti mau KALAU sampai interverensi di atas frekuensi 87,5Mhz..wkwkwk...
BalasHapusKPI?? lagi-lagi KPI nih..dah rahasia umum deh nih 2lembaga duit ini..
Rame banget ya, para hobi elektronik.
BalasHapusmakanya boss hukum mau diterapkan buat nangkepin sampean, kali aja punya pemancar gelap! Haaaa
Kalau punya Radio ya...tentunya URUS ijin saja lah...kalau mau breaker ya..di frekuensi yang di rekomendasikan saja...kan ENAK...gak ada masalah..ya..kan.???kalau gak punya ijin radio?...ya tidak usah siaran.ITU NAMANYA STUDIO RADIO GELAP GULITA TANPA IJIN...berarti melanggar HUKUM...TERLALU.......jangan salahkan KPID atau Balmon..gerayangi jithok MU....:)
BalasHapus@iman & ivan : Comment ga mutu...!!!
BalasHapusNangkep????? tuku ndase cakk...
Upppsss.. bedil ndasmu..
Tanya KPID jatim sebelah terminal bungurasih, klo ga tau bungur, Purabaya.. tanya pak zainal...
apa yang sudah dilakukan buat resik2 frekuensi.
The results is BIGGG ZERRROOO....
Banyak baca reference boss, biar ga katrok, to be sustainable convince engineer, don't judge it all only by think of yours..
Tapi maklum kal mas, Iman sama ivan access internet seminggu sekali.. Kesian dech loe..
BalasHapussombong banget ya mau beli kepalanya penegak hukum... ...
BalasHapuskoyo ga ngerti indonesia arek ikie..
BalasHapusBuat Wedus Gembel, yang katanya hebat bikin antenna, hasilnya adalah seperti radio pendidikan punya diknas jombang, klo jangkauannya bisa sampe luar kota ya wajarlah..
BalasHapusmeski pake open dipole, atau gamma match satu stack, ga pake beberapa bay, tetep aja nyampe luar kota, kenapa?? setelah menilik lokasi wonosalam tempat repeater RAPENDIK. memang lokasi sangat mendukung alias di pegunungan. So kualitas Antenna Rapendik ga bisa dibilang Ok, dia bisa tembus luar kota bukan karena Antennanya yang bagus, tapi lokasinya yang memang tinggiiii buanget.. berapa ratus meter itu gunung anjasmoro jombang.
Ga beda jauh dengan Radio Nganjuk, Nande FM 91.9 MHz. Dulu awal muncul NANDE yang frekuensinya mepet dengan radio milik HUMAS MABES Polda Jatim 91.7 Mhz. kalo kita dengarkan, tuned di 91.8 (tengah2 antara 91.7 dan 91.9)di Perak Surabaya. yang bunyi justru Bukan radio lokal alias SUARA MITRA yang terletak di lantai 2 bid HUMAS POLDA JATIM, tapi justru RAdio
NANDE yang NAn jauh Nganjuk sonooo..
Tau kenapa, karena lokasi 91.9 MHz NANDE FM terletak di PUNCAK BUKIT SAWAHAN sedudo NGANJUK JATIM, dengan ketinggian ada klo 1000 meter, belum lagi ditambah tower NANDE setinggi 60 meter, bahkan mungkin lebih. sedangkan Suara Mitra ketinggian tower
mungkin hanya 150 meter. itupun kalo mencapai segitu.
Coba sekarang bayangkan perbandingan ketinggian antenna dan efek yang timbulkan.. SUARA MITRA yang lokal, masih di sapu bersih sama radio nganjuk Nande FM, ya karena ketinggiantower antenna...
Sebagai informasi, ketinggian Gunung Anjasmoro sendiri sekitar 2.277 meter, sumber lain mengatakan 2.282 meter. Waaawwww...
BalasHapusSalam,
BalasHapusSaya Aim di Padang dan kebetulan menjalankan 2 buah Radio disini. Kalau boleh minta tolong apakah ada temen-temen yang punya software untuk merekam siaran ? Kalau ada, bolehkah saya mendownloadnya atau dikirimkan kepada saya dengan alamat: mail@proenwsfm.com
Terima kasih banyak sebelumnya atas bantuannya.
Oh ya, kita lagi pikir2 untuk mengganti antenna nih. Sekarang pakai Open Dipole (T) lokal,6 Bay. Tower cuma 40 meter aja. Ada ide yang baiknya apa ya ? Kalau ada yng murah, boleh juga diinformasikan.
Salam,
Aim
Rekam siaran cukup pake Jet Audio kualitas sdh bagus, kalo ga pake Cool Edit ato Adobe Audition. Masa seh mo rekam siaran aja bingung, lha selama ini rekam/bikin ID'S/Jingle, Iklan pake apaan? Kalo liat profilnya radionya dah PT?
BalasHapus..mestinya orang-orang ngebrik pada mode FM di bawah frekwensi 87.5 Mhz dibersihkan az bro..karena frekuensi di situ bukan untuk amatir radio/experiment/brik-brikan..di Indonesia alokasi frekuensi untuk hobby/amatir radio sudah di atur..jadi klo ada orang yang ngebrik FM di bawah frekuensi 87.5 Mhz komplain karena terkena harmonisa pemancar FM Broadcast resmi ga usah direken..klo perlu laporkan aja ..mereka bisa dijerat pasal penggunaan frekuensi radio tanpa ijin dan penyalahgunaan frekuensi..
BalasHapusYa....ya...memang banyak pengguna frek dibawah 87.5MHz buat ngebrik mengeluh terkena harmonisa/spleteran dari Radio Broadcast. Hal ini pernah saya alami thn 1999, karena banyak bermunculan Radio Broadcast baru. Mo protes? Jelas ga mungkin! Secara hukum memang penyalahgunaan frekuensi, tapi secara "Edukasi" banyak yg berhasil membuat pemancar fm. Bahkan hasil rakitan/eksperimen bisa dikatakan menyaingi produk luar negeri (bravo homebrewer...i love Indonesia...cintailah produk dalam negeri!). Thn 2000 ngebrik dibawah 87.5MHz tetap jalan...tapi utk menghindari harmonisa/spleteran, pemancar diganti modenya yaitu beralih dari FM menjadi AM di frek 70MHz~86MHz. Walaupun kualitas audio tdk sebagus di mode FM tapi tetap jernih. Maklum cuma buat ngebrik aja yg penting vokalnya jelas. Dan thn 2001 tdk puas dgn mode AM saja, akhirnya dimodifikasi menjadi SSB (terinspirasi oleh Kenwood TR 9130 all mode). Dgn mode SSB benar~benar bebas spleteran bahkan pernah dioprek "zero beat" di frek 88~108MHz juga bebas spleteran dari Radio Broadcast. Buat yg suka ngebrik di bawah 87.5MHz solusinya kenapa tdk dibuat mode AM DSB saja? Kalo perlu mode SSB, dgn daya 5W aja tembus ampe 30 Km. Mantap....! Tapi thn 2003 sdh saya tinggalkan krn faktor kesibukan pekerjaan. Pemancar msh ada dan msh bisa buat ngebrik.
BalasHapusTemen-temen kita yang maen di bawah 87,5 tentunya juga punya alasan sendiri.Kalau kita maen di frequency amatir seperti di 2 meter band contohnya, kita tidak akan bisa berexsperimen lebih jauh karena rata-rata untuk radio komunikasi pada frequency amatir adalah product built up/pabrikan, laen lagi kalau radio brik2an yang maen di bawah frequency 87,5 rata-rata mereka atau bisa di bilang semuanya pasti pake product homebrew alias nyolder dewe.Dengan jiwa homebrew mereka yang amat kuat mereka ingin mengexspresikan imajinasi mereka lewat rf,solder sana solder sini ga peduli sampai kit pcbnya sampai kating pecothot hehehe... yang penting happy and bisa kontek-kontekan..Yang perlu di ingat buat konco2 yang maen di bawah 87,5 perhatikan tu tv tetangga?lagi asyik asyiknya ngebrik tau2 ada batu melayang, gedubraxxx..!!!(kelingan jaman biyen areke..hik hik..)salam homebrew for all.
BalasHapus@ wkingbroadcast:
BalasHapusthanks comment nya Bro.... yang namanya Hobby sampai tua tetep cinta RF he..he... ngomong-ngomong sampeyan Nganjuk mana ya?
salam homebrew
Bravo....homebrewer!
BalasHapusStuju Pak Win, yang namanya Hobby sampai tua tetep cinta RF,tapi jangan melulu hobby doang..di samping hobby kalo bisa yang sekaligus menghasilkan, menghasilkan buat diri kita sendiri dan juga buat orang laen, (jarene lek bonnie iki pak Win??..kwekekeke...)Hobby butuh biaya dan tenaga yang tidak sedikit, apalagi hobbynya RF?wahh klo di turuti kagak bakal ada habisnya..
BalasHapusHehe... ko ada yang maen arogansi ternyata di Bloknya Pak Win, dengan sesumbar pake sweeping segala' Breaker dibawah 87.50 MHz, Rasanya Sesama pemakai frekuensi tidak ada yang sempurna, Klopun ada yang sweeping frekuensi di bawah 87.5 entah balmon atopun kpi, toh mereka dapat apa????? (tanda tanya besssaaaRR).
BalasHapusKecuali mereka mereka yang memang bikin pemancar untuk siaran di 87.5 sd 108.00 MHz, yang buat nyari duit atas nama Radio komunitas, karena memang itu sangat mencolok makan jatah frekuensi radio yang berijin.
Lagian siapa yang make frekuensi dibawah
87.5, sebenarnya asal tidak mengganggu tetangga (nyepleter ke TV)saya kira ga ada masalah kita maen2 di bawah 87.5. sekalipun sampean2 maen di 2 m band, klo masuk di tv tetangga, tanpa masuk laporan di balmon/kpipun akan di sweeping tetangga sampean sendiri.. hehe..
Klo di Indonesia ketegasan hukum pada satu sisi tidak semua sama disisi lain, oleh karena itu, hukum kita itu pincang. dengan alasan itu tidak semudah yang kita bayangkan klo maen sweeping,
Klo maen "seharusnya", seharusnya UU penyiaran itu tidak hanya jadi "wacana", tapi bener2 harus dijalankan, tapi pada kenyatanya tidaklah demikian. ABS (Asal Bapak Senang).. Radio ruwetpun tetep berlalu. Jangankan sweeping, mau ngomong "A" aja klo udah di kasih "Samsu" langsung berubah "B".
Itulah Karakter permanent Penegak kita.
salam
He...he... kpi mau sweeping 2 meter band ??? Sabar... Sabar...
BalasHapusSalam YD3HR / JZ13HR
racing radio, dasar DODOL LOOEE...!!!!
BalasHapusGa Ngurus 2m Band ato dibawah 87.5 klo masuk tvku yo tak sweeping temen Cak... Ga usah nunggu KPI.
BalasHapusKalau punya Radio ya...tentunya URUS ijin saja lah...kalau mau breaker ya..di frekuensi yang di rekomendasikan saja...kan ENAK...gak ada masalah..ya..kan.???kalau gak punya ijin radio?...ya tidak usah siaran.ITU NAMANYA STUDIO RADIO GELAP GULITA TANPA IJIN...berarti melanggar HUKUM...TERLALU.......jangan salahkan KPID atau Balmon..gerayangi jithok MU....:.MAS NAMANYA JUGA PERATURAN. kalau sampean gak ngurus IJIN alias hanya bermodal KEPALA BOTAK yang Ubanan..ya namanya IPP gak bakal keluar...dari pada mau ndirikan radio gak tahu caranya mending jualan terasi atau ikan asin saja lah mas..ntar sambil buka servis tambal ban...IYA KALI....
BalasHapus@Ivan: Tuku Ndasmu... kakean Mbacoott..
BalasHapusGa usah ngomong gitu Anak TK aja juga tau broo....
Klo kasih Comment yang cerdas dikit Po'o rekk.. Malu maluin orang 2M band ae koen iku..
Tontoen iku, radio yang ijin dan yang tdk ijin?? coba compare.. plis dech..
Bung ivan, apa yang sampean katakan itu adalah makanan basi, Balmon ato kpi mana yang sweeping radio tak berijin? coba coba, mana orange?? Koar koar doang, ga ada effort dari lembaga2 tersebut, mimpi klo kpi mo sweeping, Gaji mereke lho seberapa, mereka punya keluarga, mana yang mo kasih duit ya itulah yang akan dituruti.. KPI sekarang itu hanya sebagai Controller buat evaluasi radio2 yang sudah ada sebelumnya..
BalasHapusNa para tukang solder disini juga tau. atas dasar apa orang2 bikin radio, it's money, money, & money. klo mereka ngurus ijin yang sedemikian rumitnya, Sido kukutan Mas... Proses perijinan kanal frekuensi itu ga gampang. itulah kenapa banyak radio ilegal. barang kali selama ini orang2 termasuk sampean sudah salah kaprah mengenai maksud ijin radio.
Dan sekedar pencerahan KPID hanya ada di tingkat Propinsi, tidak ada KPID kota/kabupaten. Biar sampean tau tentang ini. yang ada klo di kota/daerah itu adalah Lembaga Pemerintah Daerah tingkat kabupaten/kota yang ruang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang komunikasi dan informatika, tapi itupun sifatnya semu.
Klo sampean ikut prosedur sebenarnya sampean akan mendapatkan IPP dulu baru dapet ISR, tapi pada kenyataannya di lapangan sekalipun sampean belum mendapatkan IPP, sampean bisa memperoleh ISR.
Dengan alasan udah terlanjur habis budget yang gedhe, sekalipun ijin blm keluar, akhirnya secara terpaksa KPI ga bisa berbuat apa2. Dengan alasan kasihan, akhir boleh ON AIR, itu nyata2 orang KPI sendiri yang bilang, sewaktu TALKSHOW Di SS tahun lalu (2008).
Kesimpulannya apa?? Hanya segelintir radio di daerah2 yang bener2 menjalankan prosedur dan mendapatkan ijin resmi.
Ini coba di baca segelintir prosedur dari sekian prosedur panjang mengenai Proses untuk dapet sebuah IPP. Tapi harus diingat ini hanya IPP, Belum ISR, proses masa uji coba siaran, evaluasi dan laen laen...
TATA CARA PERIZINAN ( pada Point IPP ini sendiri banyak yang saya dispose )
Pasal 16
(2) Permohonan IPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan secara tertulis kepada Menteri melalui KPI dalam jangka waktu yang ditentukan dalam pengumuman.
(5) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (4) dibuat rangkap 2 (dua) masing-masing 1 (satu) berkas untuk KPI dan 1 (satu) berkas diteruskan kepada Menteri setelah didaftar oleh KPI.
Pasal 17
(1) KPI melakukan pemeriksaan kelengkapan persyaratan program siaran dan Menteri melakukan pemeriksaan kelengkapan persyaratan administrasi dan data teknik penyiaran.
(2) KPI dalam melakukan pemeriksaan kelengkapan persyaratan program siaran, berdasarkan pada Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran yang ditetapkan oleh KPI dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan.
(4) Jangka waktu pemeriksaan kelengkapan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dapat diperpanjang.
(5) KPI melaksanakan Evaluasi Dengar Pendapat (EDP) setelah Pemohon melengkapi persyaratan administrasi, program siaran, dan data teknik penyiaran dalam jangka waktu sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh KPI dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.
(7) KPI memberitahukan secara tertulis kepada Menteri tentang Pemohon yang dinyatakan tidak layak menyelenggarakan penyiaran dengan melampirkan hasil evaluasi yang telah dilakukan oleh KPI.
Klo pengen lebih detail, sering2 baca ya Bungg Ivan..
Ini ga maen2, aturan
Prof. DR. Ir. Muhammad Nuh, DEA.
MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR: 28/P/M.KOMINFO/9/2008
TENTANG
TATA CARA DAN PERSYARATAN
PERIZINAN PENYELENGGARAAN PENYIARAN
Mau ikut prosedur yang demikian bung ivan??
Na wong Budgeting buat transmitter aja aja cuman keluar 20 Jt, apa lagi Ngurus ijin..
Jalan laen ya RGTT alias Radio Gelap Tapi Terang... kwekekekeke... Mekso..
C M I I W...!!!
Salam.
beberapa bulan ini televisiku ma tetangga ada suarane ibu2k ngebrik di 2 meteran dah dibilangin katanya di tvnya ngak masuk jelas aja orang pakek parabola.Trus kalo mo ngelaporin kmana boz mohon pencerahan cz dah terganggu sekali
BalasHapuslaporin ke pak rt saja bos..wkwkkk
BalasHapusYa klo ga bisa dibilangin, di minta Jamming switchnya, suruh anaknya nyanyi di Micnya, trus suruh dia dateng kerumah sampean, tunjukkan kalo suara anaknya ada di TV.
BalasHapusKalo masih cuek, Saya Merekomendasikan untuk LEMPAR BATU AJA GENTENGnya GAN... kwekekeke...
B'canda para Agan... :D
Bilangin aja tinggal suruh kasih kamera, kan suaranya dah msk tv biar sekalian ma gambarnya pasang kamera. Ntar bisa diliat ngebriknya pake baju apa ngga...? Wekekekekkekeke...!
BalasHapusIyya Gan pake, Ne Ane punya webcam Logitech.. Gpp klo pengen nyewa, murah ko gan cuman 25rb perbulan.. Hehehe...
BalasHapusRegards
Begini Pak bos, sebenarnya klo masalah yang seperti itu bisa diselesaikan secara kekeluargaan Gan,sesama pengguna frekuensi harus saling menghargai satu sama lain kan ya, sementara laporin aja ke RT/RW setempat demi menjaga agar ga terjadi pertumpahan darah gan..
BalasHapus(Serious Mode: ON )
hallo para master mo tanya neh awalnya aq bikin tx pkek c1946 pkek antena telek bikinan sendiri kbel pkek rg8 trus setelah diganti txnya pkek c2694 kok jadi ngak match ya itu yang harus di stel apanya mas antenanya pa kabelnya ya
BalasHapusWah....lempar batu aja gentengnya!!!
BalasHapusdi mana perasaanmu browww???
piye ngono kwi cah.!! hik..hik..sing sabar yo??
To Pak Win..
Kapan pulang ke nganjuk Boss, saya tunggu lhoh..
Wah memang susah ya...kalau begitu..tetapi saya mengajukan ijin kok sudah dapat ISR ya...bahkan sekarang sudah dapet PM6..radio saya di Bojonegoro...mungkin KPID berbaik hati sama orang bojonegoro hehehe..kalau kabupaten lain saya kira sama saja tuh..waktu IDP di Surabaya saya sempat ketemu pemohon radio dari madiun..ternyata kok sama ya...(alias bisa tuh mengajukan ijin siar)... cuma masalahnya untuk pehomon baru belum dibuka lagi (tunggu hingga dibuka pendaftaran baru)..saat ini radio kami di Bojonegoro baru saja 3 bulan yang lalu mengantongi IPP...mudah - mudahan ini tidak menyinggung teman - teman semua ya..
BalasHapusbukan maksud saya sok tahu..tetapi ini yang saya alami dan saya ceritakan disini dalam pengajuan IPP radio..
Sekedar berbagi saja..radio saya mengajukan Ijin siar mulai saat KPID berada di jalan Rajawali sampai dibubarkan sampai tebentuk KPID baru...tetapi Syukur Alhamdullillah sekarang kami sudah mendapatkan IPP...semoga jawaban saya ini menjadikan pengertian atas komentar saya di atas..
untuk breaker...memang saya dari dulu tidak menyukai breaker di 2 meter Band..saya lebih suka di 7Mc dan di 3.8 Mc...maksud komment saya,,kalau ngebrik ya di frekuensi recommended...sekali lagi ma'af baut pembaca blog nya pak win..dan spesial buat pak win ma'af sebesar-besarnya atas ketidak nyamanan atas komentar saya...salam kenal juga pak win dari saya IVAN Bojonegoro.
kalau punya ISR enak ya mas...radio kan bisa dapet kepercayaan mendapatkan Iklan nasional yang 10 putar per 30 harinya bisa seharga 3 juta...enak kali...
BalasHapusNah itulah Bung Ivan, postingan saya sebelumnya sudah mengatakan kalopun Sampean belum mendapatkan IPP, tapi bisa mendapatkan ISR, padahal cara ini tidak sesuai prosedur. Tetapi orang kpi mengakui telah melanggarnya sendiri, bahwa dengan alasan Pengaju ijin terlanjur mengeluarkan modal besar untuk radionya, akhirnya dengan alasan kasian atopun munculnya dana "siluman" yang masuk ke kantong pribadi Unit pelaksana KPID, maka terbitlah yang namanya ISR.
BalasHapusPadahal Stigma seperti yang saya sebutkan di atas, masih terjadi sampai sekarang, padahal hukum kita sudah lumayan ada perubahan tidak tebang pilih.
Apalagi pada zaman KPID jatim yang masih numpang di Dinas infokom di jl. Rajawali,klo jaman itu anggota KPID masih dengan mudahnya kena interferensi dari pihak luar. bahkan mungkin sekarang masih, tapi dikitlah, kan uda ada KPK hiks hiks...
Sekarang sudah punya sekretariat sendiri di PERUMDIS PEMPROV JATIM.
Sebenarnya katakanlah para breaker itu di frekuensi radio amatir, tapi kalo ga punya call sign ya sama saja, atau katanlah punya call sign, tapi didapat dengan cara "NEMBAK" yaaaa sama saja, ga ada bedanya dengan para breaker di frekuensi di bawah 87.5 MHz. Toh itu semua juga para pengguna frekuensi ko. Asalkan santun dan tidak mengganggu alokasi frekuensi kanal lain saya kira tidak jadi masalah.
jangan sampai Sampean2 para tukang radio tidak tau alokasinya, salah salah seperti radio GENTHO FM Nganjuk itu kena semprit dan berurusan dengan bagian controller radio NAVIGASI PENERBANGAN LANUD ISWAHYUDI MADIUN, 600 juta melayang bos (denger2 segitu sehh), itu masalah keamanan negara boss..
kenapa ??? ya karena teknisinya tidak tau alokasi dan pasang link di sekitar frekuensi deket dengan 108 sd 117MHz dan 117 sd 137 MHz, padahal frekuensi tersebut digunakan untuk alokasi Navigasi penerbangan. jelas rawan interference boss.
Kalo ini kan jelas. dan terbukti yang melanggar sudah kena getahnya tuh, yang punya radio gentho FM nganjuk. bayangkan 600 juta boss, klo buat satu set transmitter komplit sekalian ISRnya udah OK BANGGET itu..
Alokasi frekuensi 75,4 MHz - 87.00MHz itu di Indonesia juga belum jelas dipakai untuk apa, hanya sekedar bahwa itu adalah alokasi Frekuensi Dunia yang untuk di Indonesia adalah TETAP BERGERAK. Beda dengan alokasi frekuensi, untuk 87.00 - 108.00 untuk di Indonesia adala TETAP BERGERAK SIARAN.. tepatnya
87 sd 100 adalah Tetap Bergerak siaran
100 sd 108 adalah untuk siaran
itu merupakan cuplikan dari Tabel lokasi Spektrum Frekuensi di Indonesia.
semoga bisa nambah wawasan
Matur nuwun para Agan..
Regard
OFA
siapa bilang 600 juta dia cuma kena 40 juta
BalasHapusWah tepatnya ga tau bos, akan tetapi entah itu 600 jt, 40 jt, atopun 100 jt, mungkin sampean yang orang Nganjuk dan mungkin juga tetangga, ato teknisinya lebih tau, yang jelas, intinya telah terjadi suatu interferensi frekuensi, yang mengakibatkn terganggunya navigasi Lanud Iswahyudi, akibat minimnya pengetahuan teknisi, mungkin selama ini yang dijadiin patokan hanya frekuensi siar (87.5 sd 108. MHz) dan yang biasa di pake 2m band doang, so selain frek tsb. itu dianggap aman.
BalasHapusKatakanlah sak nemen nemene melanggar itu juga butuh pengetahuan, agar bisa menempatkan pada frekuensi yang sekiranya ga ngeganggu kanal laen. klo ada yang masuk tv tetangga kan bisa di omongin baik2 ya.. hehe...
Kuncinya ya harus punya frekuensi display, dan pengetahuan tentang alokasi kanal. klo pengen detailnya ya silakan contact kpi/kpid setempat yang lebih berwenang, saya hanya menyampaikan secuil ajjahhhh...
My Best Regard
@Amron:
BalasHapusPerubahan dari ke tidak Match setelah adanya pergantian Tx, itu dikarenakan adanya perbedaan impedansi antara tx sebelum dan sesudah adanya pergantian.
Pada kasus anda, karena yang di ganti adalah bagian Tx nya aja, maka yang harus di oprek adalah bagian Tx nya yang baru (2694). Klo anda mempergunakan trimer/VC pada bagian Base to Ground, coba anda tuning pada bagian tersebut.
Karena trimer/VC pada bagian Base transistor ini sangat menentukan karakteristik impedansi input rangkaian Tx, sekaligus berpengaruh pada rangkaian tx secara keseluruhan, tuning VC tsb sampai anda menemukan kondisi SWR meter 1:1.
Ceritanya begini neh, kondisi diatas disebabkan adanya mismatch antara Tx dan Load ( Antenna), pada kondisi tersebut muncul yang namanya TEGANGAN BALIK (reflected Voltage (Vref)) pada sisi Tx, ( dimana seharusnya hanya ada V Forward (Vfwd)), karena muncul Vref pada sisi Tx, maka VSWR pada sisi Tx pun juga tidak bisa 1:1, VSWR=(Vfwd+Vref)/(Vfwd-Vref). Jika Vref = 0 Volt, maka nilai VSWR => 1:1. Demikian pula pada sisi Load (antenna) juga akan muncul Vref (pada sisi Load), jika kondisi ga matching.
Sehingga untuk memperoleh nilai VSWR=>1:1, harus di set nilai tegangan balik pada masing masing ujung kabel (sisi tx dan sisi antenna) = 0 Volt, caranya dengan menyesuaikan matching impedansi Tx dan Antenna mengikuti impedansi kabel yang kita gunakan, yaitu 50 Ohm.
Pada rumus diatas gampang gampangannya kalo biasanya kita hanya mengenal “SWR” ( tanpa V), dengan mengalikan arus yang mengalir pada saluran transmisi, dari VSWR akan didapatkan SWR yang biasa kita lihat di jarum SWR cross needle, Forward Power (Pfwd) Vs Reflected Power (Pref) masing2 satuan sudah dalam Watt, bukan Volt lagi. Karena yg terbaca di SWR meter adalah sudah dalam bentuk Watt.
Dimana rumusnya sama, SWR= (Pfwd+Pref)/(Pfwd-Pref), jika tidak ada power yang dipantulkan ( Antenna, kabel dan Tx dalam kondisi matching) maka Pref akan = 0 Watt, sehingga SWR=> 1/1, bisa di tulis SWR=> 1:1. demikian semoga bermanfaat bos Amron.
Yang perlu di perhatikan adalah hal itu belum termasuk losses yang ada pada saluran kabel, yang bisa nyebabkan naik turunnya nilai swr dengar naik turunnya power. Tapi ga akan cukup kalo cuman dijelasin di forum ini.
Kalo pengen praktis tanpa pengen mendalami asal muasalnya, pake aja Antenna ato Spectrum Analyzer, udah muncul sendiri tuh impedansi dan hal hal yang ganjil laennya.
Regard
ok thanks infonya mas regard tak cobanya dulu ntr lo ada masalah lagi tolong bantuin yah maklum newbie bgt
BalasHapusP Win atau yang lain, bagaimana cara membuat antena gamma match (gm) dg 2 bay, 4 bay dst. Bagaimana pola radiasinya. Trims
BalasHapusDi blognya om ahim ada mas, ne coba linknya :>>>>
BalasHapushttp://homebrewfm.blogspot.com/2009/01/antenna-dipol-gamma-match.html
Buat pak win, apa panjenengan juga bikin radio di smk telkom du.
Di gedung yang baru ko kayae ada tower dengan gamma match 4 bay, yang di utaranya makam deket Pondok tinggi.
Ya betul sekali
BalasHapusItu di frek brp Pak Win, dikeluarin brp watt ya??? kayae ko keren bgt..
BalasHapusPak win kapan pulang ke jombang?
BalasHapusHari raya pulang ya pak? pingin mampir ke tempat jenengan pas ke jombang
terimakasih referensinya ke saya untuk radio pujangga nganjuk
nanti kapan kapan kalau pak Win berkenan pinarak ke tempat saya
suwun... suwun...
memang asyik maen di FM bawah 87.5 MHz karena semua perangkat yang digunakan adalah hasil rakitan experiment sendiri........ aku aja juga maen disitu....... menurut yang kuketahui frekuensi tersebut bebas utk dipake kok...... asal tidak lebih dibawah 75MHz...... bahkan terkadang anggota ORARI malah berguru pada pemakai frekuensi tersebut......... Mohon maaf bagi orang yang ga suka komunitas tersebut.......
BalasHapus@Bravo:
BalasHapusBetul Pak/Mas, Klo di Jawa Timur rata2 para tukang solder juga berasal dari komunitas breaker dibawah 87,5 MHz. memang ga semunya. Mungkin karena sudah bosan sebagian memang ada yang lintas jalur ke 2M Band.
Tetapi yang saya salut sama rekan yang satu ini, Mbah Bravo alias Pak Suntoro, Surabaya, beliau sampe sekarangpun juga masih maen di FM, padahal beliau mulai dari taun kepala 70-an maen2 di FM, bahkan sampe sekarang.
Hingga sekarang sukses jadi seorang "Engineer" besar dibelantara Radio Frekuensi Nasioanal.
Itu semua berawal dari homebrew, dari dunia FM, semua bisa kita experimentkan sesuai dgn apa yang kita inginkan.
Mulai dari hal2 yang sifatnya sederhana hingga maen booster High Power sekalipun bisa kita expresikan di sini.
Rebo kertosono, waking Wong Bagor Ngnjuk, itu juga alumni Breaker dibawah 87.5 Mhz yang sekarang beralih di 2m band, bagi para pemula maen2 di FM memang menyenangkan.
Untuk menjadi besar semua harus di mulai dari hal yang kecil.
Untuk bisa diatas, semua harus dari bawah melewati anak tangga step by step.
Memang klo dibanding rekan2 2m band, nilai seni/estetika/creativity yang terbentuk akan lebih terasa eksotisitasnya di FM bawah 87.5 Mhz. yang tidak melulu tergantung industri.
Akan tetapi semua kembali ke pilihan, minat dan hobby serta paradigma yang terbentuk pada masing masing personal.
Huhun akang...
Setuju mas..kalau breaker dibawah 87 Mc itu orang cari ilmu TAPI KALAU ngebrik di 2meter band itu orang CARI WEDO'AN / LANANGAN. ALIAS BREAKER KELAMIN...... KALAU 80 meter band senior nya Teknisi Kita... BRAVO 87 Mc.... Keok Alias Mbellll Buat Breaker 2 meter band...weeeekkkk
BalasHapus@ Amron :
BalasHapusNama saya bukan regard, tapi ofa, menghaturkan salam terhormat buat sampean alias My Best Regard. Gitcu lohh bang..
@ Anonim : bukan begitu juga, breaker di bawah 87.5 sama di 2m band sebenarnya sama ajjah, di dunia 2m bandpun klo niatnya cari ilmu juga masih available kesempatan untuk itu, namun lebih terbatas. tapi klo suka Ngoprek memang lebih bebas berexpresi di FM. klo dulu bgt mungkin para sesepuh cenderung di 80an
My BEST REGARD
Ofa
siapa bilang 2sc1162 tidak bisa mengeluarkan signal di freq 80.50 kalao tidak percaya
BalasHapushub Prof.DR. Ir. Yahsun, btk, M.Sc. Ph.D
085233966647
emang betul komunitas bawah 87.5 memang ajang experimenter......kbanyakan para experimenter cenderung ke gain antenna ngopreknya..... tak heran walau pake final C2053 kami yang dari kota malang dapat tembus sampai kota nganjuk......wekekekekekekekeke
BalasHapusItulah kelebihan orang orang yang maen dibawah frek 87.5 MHz. hanya dengan dana yang terbatas mereka berusaha learning, searching & observing tentang bagaimana agar dengan perangkat yang seadanya tersebut bisa menjangkau wilayah yang jauuuuuhhh bgt hingga tembus luar kota yang jaraknya berpuluh2 km, bahkan beratus2 km...
BalasHapuskeren bangggggeett..
Kang, ono rak transveiver fm sing kerjo ndek ndisor 87mhz, skemane nang cak gugel ono rak?
BalasHapuspak yahsun...apa benar sc1162 bisa buat pemancar???? atau mungkin hanya anda tdk punya tr lainya???? ALIAS KAGAK BISA BELI?
BalasHapusmas ofa....kira2 kapan bikn antena beam 2 staknya?? pingin cepet-cepet lihat hasilnya broo...
BalasHapusNumpang tanya para sedulur, klo frekuensi radio komunitas yg di perbolehkan oleh KPI brapa Ya ?
BalasHapusklo transceiver yang bekerja dibawah 87 Mhz sama halnya dengan klo panjenengan mau bikin transmitter untuk broadcasting, tapi ada sedikit modifikasi mengenai pencircuitannya. seperti setting antenna sebagai transmitter (saat ONAIR) sekaligus sebagai receiver (pada saat standby), tidak butuh penegetahuan/keahlian khusus ko.
BalasHapusKemudian switch untuk mode oscillator juga diperlukan sedikit modifikasi yang sangat mudah. ntar kapan2 klo kerjaan kantor lagi sepi coba saya coba untuk upload, tapi kapan sepine ikie...
Salam
Prof. Yahsun Btk
@mas abdul: frekwensi komunitas di: 107,7 107,8 107,9 untuk lebih jelasnya silahkan lihat di: http://www.postel.go.id/content/ID/regulasi/frekuensi/kepmen/km_15.pdf
BalasHapuspak yahsun...apa benar sc1162 bisa buat pemancar???? atau mungkin hanya anda tdk punya tr lainya???? ALIAS KAGAK BISA BELI?
BalasHapus================================================
Saya Bukannya tidak bisa beli, Gaji pokok saya aja kalo buat beli BLF278 bisa dapet 4 mas, ga sombong lho :). Saya hanyalah orang yang suka tidak bisa diem dalam hal elektronik, makanya sebagai seorang Professor, saya mencoba untuk menganalisa, apa betul transistor yang bisa dipakai untuk transmitter hanya tergantung transistor pada frekuensi tinggi.
Padahal menurut saya, semua transistor itu memiliki alpha, Beta, dan nilai HFE, dengan dasar itu saya mencoba menerapkan apa apa yang sudah saya teliti sebelumnya untuk saya aplikasikan sebagaimana layaknya transistor Radio Frekuensi. Dan ternyata hasilnya lumayan, kalo cuman untuk driver saja sudah cukup rasanya.
Dengan data sementara sebagai berikut, untuk satu 2sc1162 bisa keluar 1.8 Watt, kemudian saya coba saya gunakan untuk mendrive 2sc1162 lagi, hasilnya bisa keluar Pout= 4.5 Watt, kemudian saya coba lagi untuk mendrive 2sc1162 lagi bisa keluar Pout= 9.5 Watt.
Kalau untuk mendrive 2630 sudah cukup kan, meskipun agak kurang bisa maksimal sebenarnya. tapi klo 1946 lebih dari cukuplah.
Padahal menurut orang2 yang saklaq terhadap teori tanpa pernah punya pengalaman ngoprek, pasti bakalan bilang klo 2sc1162 ga bisa dipake untuk transmitter, yang punya pengalaman lama di dunia RFpun saya 100% yakin belum tau tentang penemuan saya ini sebelumnya.
Karena hanya dengan melihat frekuensi kerja di datasheetnya aja, mungkin orientasi pikirannya langsung tertuju pada frekuensinya yang tertulis adalah "Low frequency power amplifier" orang akan mikir ini tidak bisa dipake di dunia RF, tapi tidak demikian bruurrr.
Okelah kalo begitu, Pesen saya " baca referensi & berexperiment" adalah gerbang pengetahuan dunia electronic.
Prof. Yahsun Btk.
klo transceiver yang bekerja dibawah 87 Mhz sama halnya dengan klo panjenengan mau bikin transmitter untuk broadcasting, tapi ada sedikit modifikasi mengenai pencircuitannya. seperti setting antenna sebagai transmitter (saat ONAIR) sekaligus sebagai receiver (pada saat standby), tidak butuh penegetahuan/keahlian khusus ko.
BalasHapus=============================================
Ada sedikit ralat, maksud saya bukan transceivernya, tapi transmitter di bawah 87 MHz sama halnya dengan klo panjenengan mau bikin transmitter untuk broadcasting.
Untuk transceivernya, pertama pake tuner merk sakata itu aja bisa, yang ada di toko2 electronic, kemudian di geser frekuensinya dibawah 87.5 MHz.
Caranya nggeser begini, open casing penutup pada sisi yang ada solderan kaki komponen, letakkan tuner dengan kondisi yang ada tempat bautnya dibawah. Pada tabung tabung atau tempatnya lilitan yang paling atas, tambahkan Capasitor keramik sekitar 7 pf atau 10 pf, jika pake 10 pf, dipasang pararel dengan tabung paling atas, kira kira radio akan bergeser yang semula 88 - 108 MHz akan bergeser kebawah sekitar 70.40 MHz (Paling Bawah) - 88.00 MHz (Paling atas),
Soalnya jika kita putar trimernya, maka kita akan kesulitan jika radio tsb akan kita gunakan lagi pada frekuensi nornal lagi. Tapi dengan cara menambah Capasitor keramik itu, maka kita tinggal melepas C keramik dan frekuensi radio tuner akan kembali ke frekuensi tuning semula.
Akan tetapi karena frekuensi bergeser, maka kepekaan Tuner akan berkurang, maka tambahkan C keramik lagi pada tabung bagian tengah kira2 sekitar 7 pf sd 12 pf atau kalo pengen enak, pake trimmer 30 pf, dan putar2 trimmer sampai suara yang diterima yang semula kecil sampai terdengar jelas. karena jika ngetrimnya ga pass, bisa memunculkan harmonisa radio2 yang siaran diatas di frekuensi tersebut.
Dengan cara yang sama tabung yang paling bawah akan mempengaruhi kepekaan transceiver. maka solderkan juga C keramik pada tabung paling bawah (pararel juga), dengan nilai 7 pf sd 16 pf atau gunakan trimmer agar lebih mudah dan putar trimmer sampai suara yang sebelumnya kecil/berdesis menjadi jelas terdengar.
Untuk lebih peka dan sempit, maka tambahkan rangkaian penguat beberapa tingkat pada output tuner sebelum masuk ke IC LA 1260 LA 1140/LA 1165/LA1145 de el el.
Gunakan Transistor 2sc2026, itu transistor yang terbaik yang pernah saya coba, dari pada transistor lain yang sebagai penguat RF ( RF Amplifier), dengan urutan Pin B E C, jika tulisan transistor menghadap kita.
Tapi ingat, kalo beli transistor 2026, pilih yang tulisannya kecil sekali, karena kalo tulisannya besar itu tdk bisa dipake, kode depannya biasanya L atau K, jadi tulisannya C2026, trus bagian bawahnya ada tulisan lagi L trus angka2 berapa lupa, atau K trus di ikuti angka juga.)
Berikut rangkaiannya.
Kaki Basis-Colector di kopel ( di sambungkan dengan) resistor 68 K Ohm, kaki Colector ditahan Resistor 220 Ohm sebelum di beri Voltage 5 sd 9 Volt. kaki basis masuk ke Cf 10.7 dobel 3 atau 4 kemudian masuk ke tuner bagian yang ada tulisan OUT. kemudian kaki Colector masuk ke CF 10.7 dobel 3 atau 4 kemudian masuk lagi ke basis transistor dengan rangkaian yang sama ( kopel basis-Colector 68 K ohm, Colector di tahan 220 Ohm sebelum diberi tegangan 5 sd 9 Volt) dan Colector ( transistor kedua) masuk ke CF 10.7 dobel 3, 4 atau lima juga bisa ( pilih jumlah CF sambil coba dengarkan suara yang berdesis sampai terdengar jelas) kemudian Cf yang terakhir tersebut baru masuk ke IC pre amplifier.
Atau jika kurang peka lagi , tambah lagi rangkaian penguat seperti diatas, bahkan saya punya sampai 8 transistor. Dengan jumlah CF 10.7 sebanyak 63 buah. jadi transceiver saya sempit sekali.
Tapi kalo pengan peka tapi ga terlalu sempit pake aja sekitar 4 penguat transistor C2026 sudah cukup.
Wes ya, bojoku Njaluk ta kancani..
Salam Ngoprek dari
Prof.DR. Ir. Yahsun, btk, M.Sc. Ph.D
Sek ono meneh, bukan berarti semua transistor frek rendah bisa buat transmitter. harus di teliti dan di test di lab saya dulu ya..
BalasHapushehe..
Salam
Prof.DR. Ir. Yahsun, btk, M.Sc. Ph.D
kang Yahsun, sg njenengan maksud iku transmitter ta tranceiver, brarti lek transceiver bisa pasno antara tx dan rx nya dalam skali dail ya, ky 2m band?
BalasHapuskalo tx dengan tuner saya sdah pernah bikin lumayan stabil memang, lha lek transceiver dlm skali dial iki yaopo iki carae??
tank kang yahsun & mohon pencerahan
Oiya, ada sedikit misunderstanding, ngomongnya jangan transceiverlah, pake receiver saja ya. yang saya maksud adalah receiver begitu. Sebenarnya ada satu rekan dari kediri yang pernah bikin layaknya transceiver 2m band,yang bisa digunakan bawah 87.5 MHz, tapi sayang orangnya sekarang di luar pulau, jadi blm sempat belajar ttg itu, tapi saya coba akan belajar terus untuk bisa bikin seperti itu.
BalasHapuskang yasun apa bedanya TRANSCIVER and RECIVER??
BalasHapustrims....
percaya2...kang yasun 1162 bs buat pemancar kok....dan saya percaya penemuanya didasari....krn tdk punya 2166 atau 1969...hehe bneR kan...dan saya yakin anda pasti sdh experimen tr tv,ya kan?? acungan jempol buat kang yasun JAGO..JAGO,.JAGO
BalasHapusKalo transceiver itu mksudnya adalah TRANSmitter reCEIVER, dlm satu perangkat & sekali dial antara Tx & Rxny sudah nunjukkan tuning frek. Yg sama. Podo karo perangkate 2m band to kang.
BalasHapusKlo Receiver ya cuman ada 1 perangkat receiver saja dlm 1 dial/find tuning.
Paling begitu ya kang..:-D
Prof. DR. Yahsun Btk.
JAGO.. JAGO.. JAGO... tabek tuann.. :)
Nah masalahe saiki yaopo carae gae tranceiver sg puenak tanpa dua kali dial, itukan slalu slisih 10.7mhz tuh antara tx dan rxnya, ada ide yang laen..?? -<->
BalasHapusSalam
Radio kuntek sak welase fm 80 meginjet
Salut dech buat kang Yashun di Nganjuk...!
BalasHapusBoleh juga nih idenya,patut dicoba.
Salam persaudaraan dari saya kang,dari "Doni" di Bojonegoro.Sori prof,pesawat q lagi rewel jd blom bisa mengudara.Kapan2 tak tunggu OnAir-nya.
Rogerrrrr....
memang rekan2 fm tu pinter2 and bnyak ide...ya walaupun smua dikaranakan kepet mungkin ya...he...belum-belum kok udah TABIK???? TOPENG?????????????????
BalasHapussek kang, maksute njenengan dobel cf 10.7 iku pararel ta seri?
BalasHapussekedar bagi info......perbedaan 1971 bagus and tak bagus, dari fisik kalo yg bagus body tidak mengkilap+terdapat logo mitsubisi,, yg tak bagus mengkilap persis kayak D313 -logo..smoga bermanfaat.
BalasHapusmantap penjelasannya pak yahsun....
BalasHapussalam dari breaker ponorogo,,
Kalo cf 10.7 dobel maksude seri kang..
BalasHapusSekedar berbagi informasi buat para breaker FM di bawah 87.5, tanggal 4 Oktober 2009 ada "JUMPA FAN" yang diadakan rekan2 di Malang Jatim. Tetapi seperti biasanya meskipun pertemuan lokal, tidak menutup kemungkinan rekan2 dari kota lain juga bisa dateng memeriahkan acara, sekalian biar tau wajah wajah yang biasane cuma denger di udara.
@Abidin: Salam sejahtera selalu kang, Rogennnjuuuuzzzz... !!!!! :)
Salam hangat dari Nganjoex City,
Prof.DR. Ir. Yahsun, btk, M.Sc. Ph.D
bpk yasun, pinye carane gawe gamma macth antenna sing sak benere,matur suwun sakderenge
BalasHapuspak yahsun, beberin dong rahasia skema 1162..
BalasHapusIya pak yahsun di beberin juga dong skema 1162 nya,,,itu harus di drive dengan input brapa...tolong dijelaskan secara detail ya pak yahsun,,mungkin tmen2 banyak yang belom taw,dari penjelasan anda mungkin banyak membantu rekan-rekan semua,,thanks alot
BalasHapusdimenertyii,,,,gannti
Prof yaopo kbre,kok jarang terdenger diradio.Bnr bos 1162 bs untk rf sy pernah cbo pake penguat 139 bs 3watt
BalasHapusProfessor Yahsun, Laptope rusak to iki, ko banyak yang menunggu advice dari sampean belum direspon juga..
BalasHapusApa ada mantra/jopa-japunya agar 1162 bisa keluar rfnya Pak professor??
salam jago prof...!!!
mas2/bapak2 semua, ada yg tau ga berapa harga BLW76, saya lg service pemancar STD 100watt yg final nya jebol..., mohon info ya, thank ya mas...
BalasHapusWah ko banyak yang request iki, Pak Win ko tidak dijawab ya.
BalasHapusSebenarnya pada bahasan antenna yang menggunakan impedance matching gamma match sudah dibahas pada title " gamma match untuk pemancar fm". Konstruksinya kan sudah jelas itu, panjang element drivennya sendiri adalah 1/2 lambda rumusnya gampang bgt, panjang elemen driven = (300*0.95)/(2*frek) (satuan dalam meter).
Misal frek 100 MHz>> panjang element driven = (300/0.95)/(2*100)= 142.5 cm
0.95 ini adalah velocity factor (VF)yaitu kemampuan bahan antenna (conductor) untuk menghantarkan suatu gelombang electromagnetic, yang jika pada udara kecepatan gelombang electromagnetic ini didekatkan dengan kecepatan rambat cahaya yaitu 300 000 km/s atau 300 000 000 m/s.
Dan sebenarnya pada masing2 bahan nilai Velocity Factor ini adalah berbeda. tapi sifatnya hanya pendekatan saja.
Nilai VF = 0.95 ini berdasarkan referensi THE ARRL HANDBOOK 2007, Chapter 20, ANTENNAS & PROJECTS> halaman 20.6 >> DIPOLES & THE HALF-WAVE ANTENNA. Jika diameter konduktor berbeda ada yang menggunakan 0.965.
Atau terkadang ada yang nulis panjang 1/2 lambda driven element (L) = (492/frek)x0.95 (satuan dalam feet), dimana 1 feet = 30.48 cm.
Sebenarnya nilai 0.95 ini ada hubungannya dengan besarnya diameter element conductor, dimana perbandingan L/C antenna akan turun jika diameter conductor semakin besar ( C naik dan L akan turun) sehingga nilai Q (antenna juga turun.
Nilai Q effective ini harus didapatkan secara cukup untuk menjaga agar antenna dalam kondisi resonance. Pada Kondisi Resonance ini semua impedansi masukan, keluaran maupun beban akan bersifat resistive, atau biasa disebut DYNAMIC RESISTANCE.
Dan juga pada pencapaian kondisi Resonance ini, ditujukan agar harmonisa yang dibangkitkan oleh penguat akhir dari TX dapat dicegah tidak sampai naik dan ditransmitkan/dikuatkan oleh antenna yang bisa nyebabkan NYEPLETTER Ke TV Tetangga, hehehe... awas di lempar batu gentengnya. ups...
Atau agar sinyal yang dipancarkan berada pada bandwidth yang semestinya.
Sedangkan untuk matching antenna ditujukan agar power didapatkan transfer daya dari TX ke antenna secara maksimum tanpa ada Reflected power, atau daya yang di kembalikan, karena adanya impedansi yang tidak sama.
Sebagai penyesuai impedansinya pada gamma adalah menggunakan Capasitansi yang dibentuk oleh innernya kabel coaxial beserta material insulasinya (jadi bagian groundingnya dikupas dan dibuang. Kabel oaxial tersebut dimasukkan pada pipa aluminium 3/8 inch (gamma rod) yang panjangnya kira2 sekitar 0.008 - 0.009 lambda, (dalam satuan meter).
Jika panjang gamma rod mengacu pada ARRL Handbook, sifatnya hanya trial, yaitu diminta agar lebih panjang saja, nanti bisa dipotong kalau kepanjangan begitu, berikut kutipan dari ARRL HANDBOOK :
"The gamma rod is made from a length of #12 solid copper wire (W6NBH used #18, 7-strand wire). Dimensions and spacings are shown in Table 20.16. IF YOU INTEND TO EXPERIMENT with gamma-rod lengths and capacitor settings, cut the gamma-rod lengths about 12 inches longer than the length listed in the
table."
Tapi itu untuk frekuensi 14 MHz, menurut saya lebih baik pakai rumus 0.008 - 0.009 Lambda. misal ambil tengah2 antara 0.008 dan 0.009, yaitu 0.0085 panjang gamma Rod = (300*0.95*0.0085/frek) meter. kalikan aja 100 jika ingin dalam centimeter.
Untuk panjang kabel coaxial menyesuaikan saja dengan panjang gamma rod, tapi biasanya lebih pendek dari panjang gamma rodnya. Inner coaxial kabel tersebut membawa RF Current yang nantinya membentuk suatu kapasitansi yang di setting sesuai frekuensi yang di inginkan, agar tidak ada reflected power (kondisi matching).
Gamma rod tersebut sifatnya adjustable/bisa digeser naik turun untuk mencari nilai impedansi yang pas agar nilai SWR bisa turun hingga 1:1.
Jika dengan menaik turunkan Gamma Rod, SWR belum bisa 1:1, maka dicoba dengan menggeser Shorting Bar (ada yang bilang kacamata gamma), sampai diperoleh swr 1:1, atau sampai didapat impedansi 50 Ohm, jika menggunakan SWR analyzer.
(TO BE CONTINUE..... )
( ...........CONTINUATION)
BalasHapusAtau dapat juga tanpa menggunakan sebuah trimmer yang dirangkai secara seri dengan gamma rod ( persis seperti gambar antenna gamma) pada pembahasan antenna dengan title "gamma match untuk pemancar fm".
Jadi untuk mensetting nilai impedansinya langsung saja putar trimmernya kekiri atau kekanan sampai didapat SWR 1:1, jika kapasitas trimmer sudah bisa mengcover nilai SWR terendah, tapi nilai SWR belum mencapai 1:1, coba geser2 shorting bar (kacamata gamma) sampai ketemu SWR 1:1.
Akan tetapi penggunaan trimmer ini harus dilengkapi dengan pelindung dari panas dan hujan, agar awet. Kan posisinya di atas to.
Dan kelemahannya kalau pake trimmer tidak bisa untuk high Power. tapi ga masalah jika punya trimmer besi yang kapasitasnya cukup.
Saya kira sekian dulu dari Professor Yahsun, untuk 1162nya engko disek ya..
Sampe' kesel aku cahh..!!!
Bojoku wes ngenteni nang kamar iki. hex hex hex... Rogenjuuuuzzz duluuu..!!!!!
Salam Jago dari Nganjoex City,
Prof.DR. Ir. Yahsun, Btk, M.Sc. Ph.D
Ada yang pernah make MIXERS S042P gaa??...
BalasHapusapakah input (Fi) selalu di kaki 7 dan 8, bisa ndak kalo inputnya di ambil dari kaki 11 dan 13, smentara osc.ref. di kaki 2 dan 3..
nah pak Win nih pernah nyinggung soal LO nih... gimana pakwin..?
salam
ISFM
Para pakar audio silakan kasih comment..!!
BalasHapusAda sedikit ralat, Panjang gamma rod bukan 0.008 - 0.009 lambda, tapi 0.08 - 0.09 Lambda.
BalasHapusMatur Nuwun
Prof.DR. Ir. Yahsun, Btk, M.Sc. Ph.D
Teman-teman, Pak Win, Pak Yahsun, atau para pakar yang lain. Saya punya unek unek tentang matching kabel coaxial. Apakah kabel transmisi untuk pemancar kita itu perlu di Matchingkan atau tidak. karena saya pernah mencoba kabel saya RG8 panjang 10m dan satunya 12 meter.
BalasHapusYang pertama saya sambungkan dengan konektor I, dan saya coba dengan MFJ259, dan hasilnya SWR menunjukkan 1:1, dan Rs=50 Ohm, dan Xs=2.
Kemudian yang kabel sambungan saya lepas, dan saya memakai kabel yang panjangnya 12m saja, pada frekuensi yang sama. Saya coba lagi di SWR Analyzer, Hasilnya ko menunjukkan nilai impedansi dan SWR yang sama ya?? Rs=50 Ohm, Xs=2. Padahal Kabel saya motongnya ga pernah saya ukur.
Yang jadi pertanyaan saya sekarang, apakah kabel transmisi itu perlu di matchingkan/di dip dengan dipotong potong, apa tidak eman ya. kan pabriknya sudah design kabel tersebut dengan impedansi 50 Ohm.
Saya juga pernah baca suatu artikel, kalau kabel transmisi dengan panjang dibawah 100 meter tidak perlu di Matchkan, karena return lossnya masih > 26 dB.(SWR 1:1.09) Kalaupun di SWR masih nunjukkan perbandingan >1.5 ataupun di atasnya, yang kita otak atik bukan kabelnya, tapi antenna kita.
Jadi enaknya kabel nyesuaikan Antenna atau Antenna nyesuaikan Kabel para Master? Karena teman saya ada yang nyambung kabelnya yang 25 meter dengan kabel
40 cm, saya tanya katanya kalau kabel 40 cm ini dilepas, SWRnya akan njeplak, dan pancarannya akan turun.
Terima kasih atas jawaban dan masukan problema saya.
(Joko Gondrong)
Perbedaannya kalau yang disambung dan tidak disambung, coax lossesnya yang disambung jadi lebih besar yaitu 16 dB, pas tidak disambung (yang 12 meter saja) coax lossesnya 13 dB.
BalasHapus(Joko Gondrong)
waduh para pakar ini gak selesai2 ngitungnya kbl....klo pendapat ente...teori tetap dipakai...yg saya kuatirkan alat temen2 ini yg kurang akurat...jd pembacanya pada pada selisih dgn yg lain..maksudnya pabrik bikin 50 ohm itu tentunya 1/2 lamdax vf..kalo ndak salah ;lho
BalasHapusSaya tidak tau para Master, akurat atau tidak, tapi kondisi MFJ259 yang saya pakai itu dalam kondisi baru/gress dengan harga beli Rp. 4.825.000,- memang saya belum pernah membandingkan dengan tools milik rekan2 yang lain. Tapi pernah saya bandingkan dengan SWR DAIWA CN-801 H-Type. Hasilnya sama persis, SWR 1:1 Kemudian saya juga pernah baca artikel di sini
BalasHapushttp://radiodantvtransmitter.blogspot.com/2009/05/perlukah-cable-di-match.html
Dengan motong motong kabel hasil Return Loss juga tak beda dengan sebelum dipotong, dan masih tinggi. Di Alamat tersebut katanya menggunakan Spectrum Analyzer merk Rohde&Schwarz. kalau saya cukup menggunakan SWR analyzer saja.
Trus mengenai panjang kabel secara hitungan, saya juga pernah baca diartikel (dan juga pernah saya aplikasikan) bahwa panjang kabel yang bagus adalah kelipatan ganjil 1/4 lambda x VF, bukan 1/2 lambdaxVF. dan hasilnya juga OK. Kalau yang memakai kelipatan ganjil 1/2 Lambda alasannya kurang faham saya bagaimana. bahkan ada yang bilang kelipatan bilangan prima, nyambungnya dari mana ya, antara bilangan prima dengan kondisi Resonances.
Ini petikan yang saya baca dari "Dirgantara Online - Vol 4 No 1 Agustus 1994"
"Radiasi dari saluran akan menyebabkan pola radiasi antena tidak mempunyai titik nol. Dan pola yang baru ini menyerupai pola radiasi antena omni directional (segala arah), yang sangat berguna buat banyak sistem komunikasi. Untuk menghindari radiasi saluran terjadi selama operasi pemancaran, dan supaya didapat hasil pembacaan SWR yang akurat, maka panjang saluran tidak sembarangan, melainkan ada suatu aturan yang baik.
Panjang saluran yang paling baik adalah kelipatan ganjil dari seperempat panjang gelombang. Hal ini akan menempatkan pemancar dekat dengan potensial tanah, dan akan menyebabkan radiasi saluran hanya mempunyai pengaruh kecil terhadap pemancar. Sedangkan sebagai umpan balik RF, maka sebuah kawat ground bisa ditempatkan. Selamat mencoba. Apabila Anda menemukan masalah, hubungi kami. Sukses !! (Ahmad Kadafi)".
Itu adalah petikannya. Gimana para Master mohon pencerahannya. yang paling bagus dan tepat yang mana ya??
(Joko Gondrong)
ga tau juga ya panjang pendeknya kabel bermasalah...., klo saya setting antena pakai exciter RVR TX30LCD, setting pakai kabel jumper: FWD 34,1 watt RFL nya 0,0. lalu antena dinaikan ke tower pakai kabel heliax andrew 7/8 panjang 40 meter antena dites satu-satu sebelum digabung : FWD nya tetap 34,1 watt dan RFL tetap 0,0, setelah 4 bh antena di gabung hasilnya juga tetap.
BalasHapusbuat pak yahsun jangan lupa 1162nya dibahas ya...
BalasHapus@joko gondrong
BalasHapusterserah anda..yg penting matching...ok. Ndak usah repot2 pak bos
@joko gondrong: aku setuju, kabel tdk perlu dimatchkan, dikabelnya saja sudah ada tulisan 50 ohm. kenapa susah susah dimatchkan (harganya mahal bos). Teori dan praktek sama sama penting biar yang biasa praktek tanpa teori tidak ngasih judgment berdasarkan pengalaman saja.
BalasHapusBiar tidak KERJA OTOT doang, tapi juga KERJA OTAK.
karena pemancar yang tidak 50 Ohm akhirnya kabel yang sebenarnya sudah 50 Ohm jadi sasaran korban MUTILASI alias di potong potong hi hi... :))
Kabel jangan jadi sasaran:
BalasHapusPemancar itu harus mempunyai resistansi yang 50 ohm dan antenna juga 50 oh, sasaran utama adalah antenna dan resistansi output dari TX.
kabel dipotong yang ada habis, ibarat selang air,, dipotong potong ya tetep saja airnya mancur segitu (kecuali keran air digedein tuh!) dan yg ada selang air dipotong akan tambah kenceng semprotannya (sanyo pump kali ya) kalu airnya ya tetep saja keluar segitu! wong selang air ukurannya emang segitu! juga kabel! ga jauh beda! cuma kalau kabel ada attenuation, power rating kabel, losses yg sering diributin...
Kalau mau motong motong kabel ya monggoh..duwekku dudu..heheheee
@Joko Gondrong: Pinjam MFJ259nya donkkk Mas..
BalasHapusHehehe... se ono Bungkuse paling yo :)
@NAFF: Korban Mutilasi??? koyo tonggone Pak Win wae, Rian.
Prof. Ir. Muhammad Yahsun, Btk. M.Sc. Ph.D
@OM Toil: Setujuhhhhhhh, na iki wonge sing wes nyoba gawe Spectrum Analyzer merk Rohde&Schwarz.
BalasHapusHahaha...
Regard.
Prof. Ir. Muhammad Yahsun, Btk. M.Sc. Ph.D
Aku kok jd bingung...antara joko gondrong ama yahsun..? Tetangga ya??? Pa 1 keluarga.? Ndak usah pinjam tinggal ambil aja...wong itu jg pinjam. Dr org lain..hua..ha..ha..
BalasHapusTunggal Bapak Beda Ibu'...
BalasHapusHehex...
Ga usah bingung kawan, kalu bingung bajunya dibalik saja ya..
BalasHapusSalam,
Prof. Ir. Muhammad Yahsun, Btk. M.Sc. Ph.D
kalau bingung ga usah pake baju saja
BalasHapusMohon bantuannya.... Saya punya pemancar dg final C1970 mendorong C1972.... Yg mau saya tanyakan knapa outputnya cm 5 watt aja?? Seharusnya khan skitar 14 watt kalau di datasheet c1972.... Apa pelu phi section??
BalasHapusmas warso;
BalasHapuskemungkinan (diluar tegangan)
1. input power ke tr. C1972 kurang.
(nominalnya untuk c.1972 dengan input 2.5 watt baru bisa keluar 15w, dilihat dari grafik)
2. LPF/BPF (apabila di anda memakainya) terlalu besar redamannya.
3. Z (impedansi) pada output c1972 atau input ataupun output c1972 tidak sempurna.
saran saya..hayo oprek terus...lama2 ketauan juga nanti penyebabnya heheee
Menurutku 1970 mampu untuk mengedriv 1972
BalasHapusDari segi arus
collector current 1972 adalah 3,5 A, sedangkan hFE nya 30n-60n, kita ambil yg pling kcl aja biar aman
Berarti untuk mengedrivnya diperlukan arus sebesar 3,5 A/30 =0,11A
Sedangkan collector current 1970 adalah 0,6A
Ada banyak kemungkinan
1. panel sudah short (istilah sini) hFE sudah lemah dikarenakan umur pemakaian atau sinyal balik
2. input 1970 kurang maksimal berhubung 1970 bisa sampai 5watt
3. system kurang maksimal
Coba dicek dari awal 1972 dilepas, 1970 ditune sampai mendapatkan 2watt
1972 mempunyai penguatan daya 7,5 dB. Dengan input 2 watt maka mendapatkan output 2x7,5=15watt, saranku jika diaplikasikan untuk brocast 1970 dikeluarkan 1watt saja, 1972 14watt saja meskipun 1972 bisa diadjust hingga 25watt
Kalau untuk ngebreak sih suka2 karena penggunaannya tidak continue, pengeluaran daya yg semakin besar dapat memendekkan umur transistor
Salam breaker klaten
1970 juga bisa mengedrivere c1946 kok...heheee...cari yg murah jd pk c1970..
BalasHapusbwat pak yahsun gmana penjelasan 1162nya???thankss
BalasHapusC2904 Bisa di pakai di fm enggak tuh...terima kasih
BalasHapuspada males buka2 datasheet!
BalasHapusmemang sich C1972 dapat keluar 15watt dengan dorongan C1970 tapi sangat mudah pada frekuensi yang dekat dengan 175Meginjett..... saya sudah pernah coba C1970 pernah saya keluarkan 3-4watt di Frek 2meter dan C1972 dapat keluar 18watt.... saya coba buat main FM-an kok jadi sulit..... dngan arus sedotan 1A pada colector 1972 jadi keluar cuma 5-7watt setara 1971....SWR pake maldol MR-2000 yang asli satu jarum satu saklar untuk mindah 3 opsi pow,cal,SWR......ngangkat power meter sulit sekali ketika main di FM bawah 81an meginjett.........
BalasHapus2sc2904 mempunyai respon frekuensi sekitar 30mHz
BalasHapusSaya sudah pernah menggunakan 2sc1969 yg mempunyai respon rfekuensi 27mHz
Saya driv pakai 2sc1970 keluar 6watt, itupun yang ngetune susahnya minta ampun
Saran saya pakai transistor yang mempunyai ring frek yg sesuai supaya bisa optimal
2sc1162 memang solisi praktis
Dengan harga seribu mampu keluar 10wat di 180mHz
Akan tetapi perlu diingat tr ini mempunyai penguatan yg cukup kecil
Sudah lama saya paiaki ini,dengan driv 1012 menghasilkan 2watt
(kalau pakai 2053 mehal hehehe). Diumpan 1162 lagi keluar 4watt, diumpan lagi keluar 8watt di 80mHz
Too warsono masak sih susah???
Temenku pakai 1972 Cuma didorong pakai 2053 keluar 6 watt di 80mHz hayoo
kalau 2sc1173 gimana??,,,sudah ada yang nyoba lom buat fm? thankss
BalasHapusto Om Bonie...
BalasHapusmenarik juga nih mode SSB freq. dibawah 87 ?
bagi Ilmunya...
Too Warsooo
BalasHapusMas swr maldol mr-2000 range frekuensinya:
118MHz - 530MHz jadi perlu dipikirkan penggunaannya diluar range frekuensi itu,thank's
Buat para master fm, bantuin saya donk, saya punya radio tuner fm yang frekuensiya saya turunkan dibawah 88 Mhz buat ngebreak tapi radio saya kok budek, penerimaan nya kurang peka.
BalasHapussaya baca diatas, ada komentar prof yahsun yg pake tr c 2026 ama ceramik filter, saya coba tapi saya masih bingung merangkainya. dari tr1 ke tr2, ampe masuk ke ic LA 1260
kalo ada yang berkenan boleh dongk bantu kirimin skemanya, syukur2 prof yahsun sendiri yang bantu.Email ke rudysutanto.jtx@gmail.com coz sya lebih mudah nangkep kalo liat skemanya.
Ada yang tau skema final boster RF pake transistor PNP ga?ni aku ada transistor motorola M9625,utk datasheet prsamaan 2N6097 Disebutkan dapat keluar 40Watt sampai frek 175MHz.apa skemanya sama aja dg skema transistor NPN kyk 1946??
BalasHapusWah Ga ada yang tau.... tanya Pake GOOGLE
BalasHapusbikin ordagri aja yuk untuk melindungi para home brew, baik amatiran atau yang dah ahli dalam wadah organisasi radio organisasi radio digital analog indonesia(ORDAGRI), dimana anggotanya bebas ngak dipungut pajak atau biaya kecuali iuran yang pantas ,dan bebas bereksperimen di frek 50MHz-88Mhz,109Mhz-145Mhz dan harus memegang sim gratis tapi pakaites,tingkatanya ada penegak pandega dan bantara keren gak kalau setuju bikin yuk masak kita mau diinjak peraturan pemerintah yang selalu menindas orang kecil setuju?
BalasHapuskalau setuju aku siap melink kan kesemua komunitas 3meteran dijogja salatiga surabayakalimantan,ni nomer hpku 085729135093, sapa tau kalau semua setuju kita bisa usahakan bersama
BalasHapuskasi tahu saya dong suhu..suhu.. d sini...
BalasHapussaya mo bikin power divider pake kabel 75 ohm, bisa ga untuk 4 bay, tolong trick nya dong... klo yg dua bay sih dah bisa berkat kuliah d blog ini...he he he...
suwun....
mantabs,,,buy smuanya
BalasHapusyang merasa tertipu dan mencari bung IVAN orang aceh. IVAN sembunyi di radio BARANI BANDUNG. no telp 0817 9208 620
BalasHapuskasi tahu saya dong suhu..suhu.. d sini...
BalasHapussaya mo bikin power divider pake kabel 75 ohm, bisa ga untuk 4 bay, tolong trick nya dong... klo yg dua bay sih dah bisa berkat kuliah d blog ini...he he he...
suwun....
URUSAN POTONG KABEL
BalasHapusAngka 50ohm atau 75ohm yg tertera pada kabel coaxial adalah IMPEDANSI, bukan RESISTANSI.
Impedansi dipengaruhi oleh L (induktansi), C (kapasitansi), dan Frequensi yg merambat pada saluran tersebut.
Jadi kalo kita mengganti/meubah panjang dari kabel Coaxial (saluan transmisi), tentu akan mempengaruhi nilai L (induktansi) dari saluran tesebut.
Pada prakteknya, secara profesional, panjang saluran transmisi harus diukur terlebih dahulu dengan memasang "DUMMY LOAD" pada ujung saluran (titik dimana akan kita pasang antenna). Dan diukur VSWR nya menggunakan alat Site Master (VSWR meter), dengan terlebih dahulu menetukan frewuensy yg akan digunakan.
Pemotongan kabel Coaxial (saluran transmisi) ini tidak akan memakan banyak kabel yang terbuang.
Karena tidak akan melebihi 1/4 Lamda.
Semoga dapat memberi manfaat bagi pembacanya.
Prof. Regards.
hello
BalasHapusPemancar FM
Buat Wedus Gembel, yang katanya hebat bikin antenna, hasilnya adalah seperti radio pendidikan punya diknas jombang, klo jangkauannya bisa sampe luar kota ya wajarlah..
BalasHapusmeski pake open dipole, atau gamma match satu stack, ga pake beberapa bay, tetep aja nyampe luar kota, kenapa?? setelah menilik lokasi wonosalam tempat repeater RAPENDIK. memang lokasi sangat mendukung alias di pegunungan. So kualitas Antenna Rapendik ga bisa dibilang Ok, dia bisa tembus luar kota bukan karena Antennanya yang bagus, tapi lokasinya yang memang tinggiiii buanget.. berapa ratus meter itu gunung anjasmoro jombang.
Ga beda jauh dengan Radio Nganjuk, Nande FM 91.9 MHz. Dulu awal muncul NANDE yang frekuensinya mepet dengan radio milik HUMAS MABES Polda Jatim 91.7 Mhz. kalo kita dengarkan, tuned di 91.8 (tengah2 antara 91.7 dan 91.9)di Perak Surabaya. yang bunyi justru Bukan radio lokal alias SUARA MITRA yang terletak di lantai 2 bid HUMAS POLDA JATIM, tapi justru RAdio
NANDE yang NAn jauh Nganjuk sonooo..
Tau kenapa, karena lokasi 91.9 MHz NANDE FM terletak di PUNCAK BUKIT SAWAHAN sedudo NGANJUK JATIM, dengan ketinggian ada klo 1000 meter, belum lagi ditambah tower NANDE setinggi 60 meter, bahkan mungkin lebih. sedangkan Suara Mitra ketinggian tower
mungkin hanya 150 meter. itupun kalo mencapai segitu.
Coba sekarang bayangkan perbandingan ketinggian antenna dan efek yang timbulkan.. SUARA MITRA yang lokal, masih di sapu bersih sama radio nganjuk Nande FM, ya karena ketinggiantower antenna...
http://kissfmjember.com/2011/10/12/balmon-lakukan-sweeping-kpid-jawa-timur-kebanjiran-pengajuan-ijin-radio-baru/ WOW.....................Berita Bagus tuh......
BalasHapusweduse wes payu gawe besaran
BalasHapussalam breaker ponoreog... prof. Yasun... ngopo ga ngebrik maneh... ki cah" ngajak resing ngetan.... wah piye... profesore nganjuk kok mletho... salan gawe breaker 79.8 Hardjo Sacumplung PABRIK ENJET PONOREOG... PAK WIN.. SUWUN RUBIKIPUN.. MANFAAT SANGET GAWE BREAKER PONOREOG LOKAL SAMPUNG & SUKOREJO PONOROGO...
BalasHapusopo to plonkkk cumplonkkk pengalamanmu NOLL kecil
BalasHapusSelamat siang Pak Win, salam kenal dan Hallo juga untuk para master RF semuanya, boleh kah saya bertanya sedikit mengenai BLF??? Apakah BLF yang udah short salah satu gate-nya masih bisa digunakan??? Mohon infonya Pak Win.
BalasHapusTerima kasih.
Salam :
Mangge Palu.
bisa boss
BalasHapuspak minta formula bikin antena sierra donk, ane mau teliti buat skripsi.
BalasHapusHorasss... para master, saya mau tanya mana lebih unggul pallet BLF atau MRF.. terimakasih sebelumnya..
BalasHapusBagi yang membutuhkan perangkat pemancar fm dan tv berkualitas dapat hub 085283112089 atau kunjungi www.pemancar99.com
BalasHapusmonggo yang butuh booster 2 meter band, silahkan klik
BalasHapuswww.rajaboster.com
www.booster2m144mhz.com
www.booster2m144mhztabung.com
www.booster2m144mhz.net
www.booster2meterband.com
http://www.booster-2meterband.blogspot.com
http://www.booster2mtabung.blogspot.com