Mesin Pencari Paling Andal

Sabtu, 29 Oktober 2011

PEMANCAR FM TABUNG


Setelah cukup lama nggak posting, kira-kira 2-3 tahun mumpung lagi semangat kita coba posting lagi. kali ini kita akan diskusikan tentang pemancar FM menggunakan tabung.
Penggunaan tabung sebagai penguat ataupun osilator sering kita temui pada pemancar 80m.
untuk FM Broadcast penggunaan tabung umumnya adalah sebagai penguat akhir, walaupun jaman sekarang rata-rata sudah menggunakan teknologi Mosfet, banyak dijual RF Power Amplifier di atas 1 KW dengan menggunakan MOSFET, dengan ukuran dan harga cukup ringan.
Tetapi kenapa sebagian dari kita masih 'setia' dengan tabung?
Sebagian dari orang itu mengatakan: tabung lebih tahan terhadap Mismatch, dan rangkaiannya lebih sederhana, nggak pakai combiner-combiner-an.
Untuk memulai ( karena saya juga pemula di urusan tabung ini ), ada skema pemancar FM menggunakan tabung sebagai osilator sekaligus power amplifiernya, jadi hanya menggunakan 1 tabung saja, sederhana bukan? output bisa keluar sekitar 3 watt, bandingkan dengan transistor....

untuk posisi kaki-kaki el84 bisa dilihat pada gambar juga bentuk fisik tabungnya


Baca selengkapnya...

Jumat, 07 Agustus 2009

TC9122 PROGRAMMABLE DIVIDER

Untuk belajar prinsip kerja pesintesa frekuensi ( frequency synthesizer ) dengan PLL, kita bisa belajar blok per blok dari bagian-bagian PLL tersebut. Salah satu IC programmable divider paling popular adalah TC9122. IC ini dikenal sebagai salah satu komponen PLL pada HT Transceiver 2m: ICOM IC-2N.

Secara umum IC ini selain sebagai programmable divider pada PLL, juga bisa digunakan sebagai pembagi frekuensi pada aplikasi-aplikasi yang lain.

Berikut ini fitur-fitur yang dimiliki IC TC9122:
- f max = 15 MHz, jika anda gunakan sebagai PLL pada band FM, tentu saja harus anda tambahkan prescaler ( tentang prescaler tunggu di postingan lain aja ya….. )
- pembagian frekuensinya menggunakan prinsip BCD ( binary coded decimal ), berbeda dengan prinsip pada IC MC145151 (lihat postingan terdahulu).
- Kemampuan pembagian frekuensi dengan bilangan 8 – 3999.
- Built-in amplifier dengan type self bias, sehingga bisa beroperasi dengan sinyal kecil dengan kopling kapasitor.
- Tegangan supply 4,5 – 8,5 Volt.

Perhatikan penjelasan pin-pin untuk IC ini:

Pin No. 2 : Pin, terminal INPUT, bisa berasal dari VCO atau Prescaler
Pin No. 3 – 16 : program pembagian ( N ) dengan prinsip BCD, nilai N = 8 – 3999
Pin No. 17 : Pout, terminal OUTPUT ( 1/N ) dari pin ini selanjutnya menuju ke phase
Detector.
Pin No. 1 : VDD, catu daya positip
Pin No. 18 : GND, ground.

Selanjutnya kita perhatikan Blok diagram internal IC ini:

A0, B0, C0, D0 menunjukkan SATUAN
A1, B1, C1, D1 menunjukkan PULUHAN
A2, B2, C2, D2 menunjukkan RATUSAN
A3, B3, menunjukkan RIBUAN

Misalkan PLL kita program pada suatu frekuensi dengan perhitungan N = 3567
Angka satuan = 7, berarti A0, B0, C0, D0 = 1, 1, 1, 0
Angka puluhan = 6, berarti A1, B1, C1, D1 = 0, 1, 1, 0
Angka ratusan = 5, berarti A2, B2, C2, D2 = 1, 0, 1, 0
Angka ribuan = 3, berati A3, B3 = 1, 1

Itulah sedikit informasi tentang IC TC 9122 ini, mungkin pada postingan mendatang kita coba ulas TC5081 dan TC 5082. doakan tetap semangat ya....


Baca selengkapnya...

Rabu, 18 Februari 2009

PLL PROGRAMMABLE SWITCH AND DISPLAY


PLL model Veronica cukup populer di kalangan para experimenter FM Broadcast, dengan kualitas audio yang cukup bagus dan rf sinyal yang begitu bersih , sedikit sekali sinyal spurious/ spleteran nya. Namun sebagaimana kita ketahui PLL model ini masih menggunakan "dip switch" untuk men"setting" frekuensi kerja PLL. Kita harus selalu mengacu pada buku manual atau tabel posisi dip switch untuk tiap-tiap frekuensi yang dikehendaki.

Untuk itulah mungkin dengan menambah rangkaian switch digital terprogram yang dapat menggantikan peran dip switch, maka akan terasa lebih mudah dan tidak merepotkan. Karena hanya dengan melihat tampilan "display", posisi program switch akan sesuai dengan frekuensi yang dikehendaki sebagaimana bila kita menggunakan dipswitch manual.

Salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh switch terprogram ini adalah bisa mengcover dari 88 MHz - 108 MHz, selain itu juga harus bisa menyimpan keadaan terakhir program walaupun power dimatikan.

Untuk merealisasikannya, demi kepraktisan dan tentu saja murah, digunakan Mikrokontroller, pada proyek ini menggunakan MIcrocontroller dari keluarga ATMEL yang cukup populer dan banyak di pasaran.

Untuk penyimpan memory menggunakan I2c, (juga dari ATMEL) dengan IC memory ini kita tidak perlu mengeset ulang frekuensi kerja , ketika PLL habis dimatikan.

Dengan menggunakan software program IC yang cukup memadai, rangkaian ini bisa diprogram dari frekuensi 88 - 108 MHz, untuk mengubah frekuensi tinggal menekan tombol SET/RESET dilanjutkan menekan tombol UP atau DOWN. Setelah mencapai frekuensi yang diinginkan , kemudian tinggal tekan tombol SAVE. Posisi switch/display akan berada pada saat terakhir kita men"SAVE".

Pada gambar terlihat aplikasi digital programmable switch pada PLL model Veronica, frekuensi yang ditunjukkan oleh display sama dengan penunjukkan RF frequency counter yang dicolokkan pada bagian PA, beroperasi pada frekuensi 100 MHz.

Baca selengkapnya...

Rabu, 05 November 2008

APLIKASI PLL dengan IC MC145151

Postingan kali ini merupakan kelanjutan yang lalu, yaitu pengenalan dasar PLL dan aplikasinya. Pada kesempatan ini kita ambil contoh IC PLL MC145151 dari Motorola. Dalam IC ini sudah built-in Phase Detector, Oscillator Reference, dan N Programmable Divider, sehingga dengan menambahkan sebuah kristal, lowpass filter, dan VCO maka kita sudah dapat membangun frequency synthesizer dengan PLL.


Kelebihan IC ini adalah kita dapat mengeset bilangan pembagi untuk frekuensi kristal pada Oscillator Reference, dengan kemungkinan 8 angka pembagian.

Mari kita lihat susunan pin IC ini:

Fin : Frekuensi Input ( Pin 1 )
Frekuensi Output dari VCO diumpankan ke pin No. 1 ini.

RA0 – RA2 ( pin 5, 6, 7 )
Dari tiga pin ini kita bisa mengeset berapa nilai pembagi ( 8 pilihan ) yang membagi frekuensi kristal Osilator referensi. Detailnya bisa anda lihat pada gambar.

N0 – N11 ( pin 11 – 20 dan pin 22 – 25 )
N Programmable Divider, dari ini kita mengeset berapa nilai N. Perlu dipasang resistor pull-up agar tercapai kondisi yang pasti pada logika 1.

OSCin – OSCout ( pin 27 dan 26 )
Pada pin ini kita pasang kristal yang akan menetukan berapa besar frekuensi Osilator Referensi setelah dibagi oleh kombinasi tegangan pada RA0 – RA2.

PDout ( pin 4 )
Phase Detector out, dari pin ini keluar tegangan error yang digunakan mengontrol frekuensi VCO setelah melalui Low Pass Filter.

LD ( pin 28 )
Lock detector, akan bernilai High jika terjadi ”Lock ” dan Low jika PLL tidak terkunci.

VDD ( pin 3 )
Tegangan Positip power supply 3 – 9 Volt.

VSS ( pin 2 )
Dihubungkan dengan Ground.

Cara kerjanya sebagai berikut:
Frekuensi Kristal 2,048 MHz dibagi bilangan 2048 ( lihat setting tegangan RA0 –RA2 ), menghasilkan frekuensi referensi 1 KHz. C trimmer pada kristal untuk memastikan frekuensi osilator referensi tepat I KHz.

Sirkuit R dan C pada keluaran PDout adalah merupakan Low Pass Filter.
Untuk mendapatkan frekuensi output VCO lock pada frekuensi 5 MHz ( 5000 KHz ), kita harus mengeset kombinasi saklar N Programmable Divider pada bilangan 5000.
Angka N = 5000 ini didapat dari 5000KHz dibagi 1KHz.

Kesimpulannya:
Frekuensi Output VCO = frekuensi Osilator referensi dikali dengan nilai N.

Pada contoh gambar untuk mendapatkan frekuensi out sebesar 5 MHz kita harus mengeset saklar programmable divider dengan posisi: 01110001000, darimana mendapatkan ? . posisi saklar pada gambar di atas ( perhatikan betul-betul gambar... ) adalah merupakan representasi bilangan Biner dari bilangan desimal 5000 ( nilai N ).

Untuk mengubah frekuensi out VCO kita tinggal mengubah besarnya nilai N pada Programmable divider. Untuk Datasheet selengkapnya bisa lihat di SINI

Malam terasa larut dan dingin, besok harus bekerja, mata terasa berat sekali, tetapi tetap harus nge-”posting”. Mungkin tulisan yang dibuat setengah ngantuk ini sedikit berguna atau sekedar bahan diskusi ......thanks.


Baca selengkapnya...

Selasa, 07 Oktober 2008

FM PLL FREQUENCY SYNTHESIZER


Prinsip kerja PLL frequency Synthesizer ( penyusun frekuensi PLL ) adalah sbb:
Mula-mula VCO berosilasi pada frekuensi yang ditentukan oleh tegangan control Vc dan menghasilkan sinyal frekuensi Fv. Sinyal frekuensi ini selain diperkuat oleh buffer dan tingkat penguat selanjutnya, juga diambil untuk dihubungkan pada pembagi terprogram N. Berapa besar nilai N ditentukan oleh kombinasi tingkat tegangan pada kaki-kaki program dari IC Programmable divider.

Umumnya bilangan N diberikan dari saklar/dip switch atau Up-Down Counter di luar.

Keluaran pembagi adalah Fv/N, frekuensi ini diumpankan ke Phase detector. Di samping itu pada Phase detector juga terdapat masukan yang berasal dari Oscillator referensi Fr. Frekuensi referensi umumya sekitar 10 KHz.

Keluaran phase detector merupakan sinyal kesalahan ( error voltage ) yang berupa sederetan pulsa-pulsa tipis yang sebanding dengan perbedaan Fasa antara Fr dan Fv/N. Tegangan error ini kemudian diintegrasi dengan LPF ( Low Pass Filter ) dan menghasilkan tegangan DC yaitu Vc.

Bila pembagi N diubah, maka Fv/N juga berubah, beda fasa juga berubah , dan tegangan control Vc berubah, akibatnya VCO menghasilkan frekuensi baru yang berbeda dari frekuensi semula.

Bila harga N diubah-ubah maka akan dihasilkan beratus-ratus frekuensi yang stabil , yang kestabilannya setara dengan osilator kristal.

Catatan:
Penjelasan prinsip kerja PLL frequency synthesizer diatas sangat praktis dan sederhana , memang cocok dengan situasi komunitas kita: homebrewer. Mungkin kalau kita kaji teori PLL secara mendalam tentunya sangat “berat” bagi kita.
Kita harus belajar tentang analysis kestabilan system, analysis signal, teori filter, transformasi fourier, Mathlab…dll…pusiiiiiiing deh.

Untuk para homebrewer cocoknya yang praktis-praktis aja deh…………setuju?


Baca selengkapnya...

Selasa, 30 September 2008

T-MATCH FOR FM ANTENNA



Penyesuai Impedansi antenna dengan T-Match banyak digunakan pada Antena Amatir 2 meter band.Terutama jenis antena Yagi. Prinsip dasar antena terlihat seperti pada gambar.







Baca selengkapnya...